Pusat Berita Rakyat
  • Home
  • Agro
    • Agro Sektor
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Komunitas
  • Nasional
  • Peristiwa
  • TNI – POLRI
No Result
View All Result
  • Home
  • Agro
    • Agro Sektor
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Komunitas
  • Nasional
  • Peristiwa
  • TNI – POLRI
No Result
View All Result
Pusat Berita Rakyat
Home Berita

Kedaton Lombok Adi Apresiasi Suksesnya FABN ke-5 di Lamongan pada Hari Kebudayaan Nasional Pertama

by jurnalis
19 Oktober 2025
in Berita, Daerah
Kedaton Lombok Adi Apresiasi Suksesnya FABN ke-5 di Lamongan pada Hari Kebudayaan Nasional Pertama

Kedaton Lombok Adi Apresiasi Suksesnya FABN ke-5 di Lamongan pada Hari Kebudayaan Nasional Pertama

Lamongan, pusatberitarakyat.com – Di tengah kemeriahan Festival Adat Budaya Nusantara (FABN) ke-5 di Lamongan, satu suara khususnya menyita perhatian. Raja Mas Panji Satriawangsa dari Kedaton Lombok Adi hadir tidak hanya sebagai peserta, tetapi sebagai representasi dari komitmen seluruh kerajaan Nusantara untuk melestarikan warisan leluhur. Dalam pernyataannya yang penuh semangat, sang Raja menyampaikan apresiasi mendalam atas penyelenggaraan festival yang dinilainya sangat strategis di tengah arus globalisasi.

“Kami sangat mengapresiasi atas Keberhasilan penyelenggaraan kebudayaan nusantara ini dan mendukung penuh karena dengan kegiatan ini memperkuat eksistensi kebudayaan kita di tengah globalisasi. Budaya kita tetap eksis,” tegas Raja Mas Panji dalam wawancara eksklusif di sela-sela acara, Sabtu (18/10/2025) Malam.

Pernyataan ini bukan sekadar basa-basi diplomatis. Bagi Raja Mas Panji, yang sehari-hari memimpin dan melestarikan tradisi Kedaton Lombok Adi, festival semacam FABN ke-5 adalah jawaban konkret atas tantangan terbesar yang dihadapi kebudayaan lokal Indonesia saat ini: bagaimana mempertahankan identitas di tengah gempuran budaya asing.

Lebih dari Sekadar Pesta Budaya, Tiga Pilar Strategis :

Raja Mas Panji melihat FABN ke-5 bukan sebagai event seremonial belaka, melainkan sebagai sebuah gerakan strategis yang memiliki tiga pilar utama. “Kegiatan ini dalam satu wadah dalam apresiasi, diplomasi, dan publikasi budaya menuju kebudayaan Indonesia,” paparnya dengan cermat.

Pertama, sebagai wadah apresiasi. Bagi Raja Mas Panji, festival ini adalah ruang penghargaan tertinggi bagi para pelaku budaya – dari penari, musisi, hingga perajin tradisional – yang selama ini mungkin bekerja dalam sunyi. “Ini momentum bagi kita semua untuk memberikan penghormatan pada para pewaris aktif kebudayaan kita,” ujarnya.

Kedua, sebagai media diplomasi. Raja yang fasih dengan isu-isu kebudayaan kontemporer ini menjelaskan bahwa dalam konteks global, budaya adalah mata uang diplomasi yang sangat berharga. “Ketika kita menampilkan kekayaan budaya seperti ini, kita sebenarnya sedang melakukan diplomasi soft power. Kita menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bukan hanya soal sumber daya alam, tapi peradaban yang adiluhung,” jelasnya.

Ketiga, sebagai alat publikasi. Dalam era digital, menurut Raja Mas Panji, festival seperti ini harus menjadi konten budaya yang mendunia. “Ini adalah publikasi massal terbaik untuk memperkenalkan keragaman budaya kita kepada generasi muda dan dunia internasional,” tambahnya.

Makna Sejarah di Perayaan Hari Budaya Nasional Pertama :

Yang membuat kehadirannya di Lamongan semakin bermakna adalah momentum bersejarah yang menyertainya. FABN ke-5 kebetulan bertepatan dengan peringatan Hari Budaya Nasional yang pertama kali, tepat pada 17 Oktober 2025.

“Acara ini juga khusus bagi kami untuk memperingati Hari Budaya Nasional yang pertama kali,” ujar Raja Mas Panji dengan nada khidmat. Bagi dia, penunjukkan hari budaya nasional bukan sekadar penanggalan di kalender, melainkan pengakuan resmi negara terhadap arti penting kebudayaan sebagai pilar bangsa.

“Ini adalah pengakuan bahwa kebudayaan bukan lagi sesuatu yang marginal, tapi menjadi arus utama dalam pembangunan bangsa. Kita patut bersyukur dan merayakannya dengan karya nyata, bukan sekadar wacana,” tegasnya.

Sinergi Kerajaan Nusantara: Dari Lombok ke Lamongan :

Kehadiran Raja Mas Panji bersama 39 kerajaan lainnya dari Sabang sampai Merauke menandai sebuah babak baru dalam sinergi antar-kerajaan Nusantara. Dalam pandangannya, meski masing-masing kerajaan memiliki otonomi dan kekhasan budayanya, mereka dipersatukan oleh visi yang sama: melestarikan warisan leluhur untuk generasi mendatang.

“Kehadiran kami di sini adalah bukti bahwa kita semua, para pewaris tradisi Nusantara, bersatu dalam visi yang sama. Dari Lombok ke Lamongan, dari istana ke desa, kita adalah penjaga nyala api kebudayaan Indonesia,” katanya dengan mata berbinar.

Raja Mas Panji khususnya menyoroti pentingnya peran kerajaan-kerajaan di Indonesia Timur, yang seringkali kurang mendapat perhatian dalam peta budaya nasional. “Kami datang ke Lamongan tidak hanya untuk hadir, tapi untuk menyatakan bahwa budaya Indonesia Timur adalah bagian tak terpisahkan dari mozaik kebudayaan nasional,” tegasnya.

Tantangan dan Harapan ke Depan :

Meski penuh apresiasi, Raja Mas Panji tidak menutup mata pada berbagai tantangan yang masih menghadang. Menurutnya, festival yang spektakuler harus diikuti dengan program berkelanjutan di tingkat akar rumput.

“Pertanyaannya, setelah festival selesai, apa yang terjadi dengan sanggar-sanggar tari di desa? Bagaimana dengan para perajin tenun? Bagaimana dengan bahasa daerah yang semakin tergerus?” ujarnya dengan nada prihatin.

Oleh karena itu, ia berharap FABN ke-5 bisa menjadi trigger untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang lebih konkret dalam pelestarian budaya. “Kita butuh lebih dari sekadar festival. Kita butuh kurikulum budaya di sekolah, pendampingan bagi pelaku budaya, dan yang paling penting, regenerasi,” paparnya.

Warisan untuk Anak Cucu:

Di akhir wawancara, Raja Mas Panji kembali menekankan filosofi dasar dari komitmennya terhadap kebudayaan. “Ini bukan tentang kami, para raja dan sultan saat ini. Ini tentang anak cucu kita 100 tahun mendatang. Apakah mereka masih akan mengenal tarian tradisional? Apakah mereka masih bisa menyanyikan lagu daerah? Apakah mereka masih bangga menjadi orang Indonesia?”

“Festival seperti ini adalah salah satu cara kita memastikan bahwa warisan tak benda yang kita miliki hari ini tidak hilang ditelan zaman. Bahwa identitas kita sebagai bangsa yang berbudaya akan tetap lestari dari generasi ke generasi,” tutup Raja Mas Panji dengan penuh keyakinan.

Kehadiran dan pernyataan Raja Mas Panji Satriawangsa dalam FABN ke-5 ini menjadi penegas bahwa pelestarian budaya adalah tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa. Dari kerajaan hingga rakyat, dari Lamongan hingga Lombok, semuanya bersatu dalam semangat yang sama: menjaga warisan leluhur tetap hidup dan relevan di zaman modern. (F2/Red)

ShareTweetSend

Related Posts

Berita

Kazanç rekorları kırmak artık çok kolay – Bethub giriş yap

21 Oktober 2025
Dorong Sekolah Proaktif, Senator Lia Istifhama Salurkan Bantuan PIP untuk Siswa di Gresik
Berita

Dorong Sekolah Proaktif, Senator Lia Istifhama Salurkan Bantuan PIP untuk Siswa di Gresik

21 Oktober 2025
Berita

Guvenilir ve Eglenceli Oyun Seçenekleri Luks casino ile

21 Oktober 2025
Wujudkan Integritas, Lapas Lamongan Ikuti Penandatanganan Komitmen Bersama Ditjen PAS Secara Virtual
Berita

Wujudkan Integritas, Lapas Lamongan Ikuti Penandatanganan Komitmen Bersama Ditjen PAS Secara Virtual

21 Oktober 2025
Sinergi Cepat Tanggap: Babinsa Sukodadi dan Warga Evakuasi Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang
Berita

Sinergi Cepat Tanggap: Babinsa Sukodadi dan Warga Evakuasi Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang

21 Oktober 2025
Silaturahmi Inspiratif, Kodim 0812/Lamongan Terima Audiensi Taruna Taruni SMAN 5 Taruna Brawijaya
Berita

Silaturahmi Inspiratif, Kodim 0812/Lamongan Terima Audiensi Taruna Taruni SMAN 5 Taruna Brawijaya

21 Oktober 2025
Gerak Cepat! Polres Lamongan Evakuasi Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Sukodadi
Berita

Gerak Cepat! Polres Lamongan Evakuasi Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Sukodadi

21 Oktober 2025
Bangun Generasi Berkarakter, Kapolres Lamongan Pimpin Apel di SMA Negeri 2 Lamongan
Berita

Bangun Generasi Berkarakter, Kapolres Lamongan Pimpin Apel di SMA Negeri 2 Lamongan

21 Oktober 2025
Senator Lia Istifhama Dianugerahi Mustika Selendang Emas 2025 atas Kiprah dan Keteladanannya sebagai Sosok Ibu Berbudaya
Berita

Senator Lia Istifhama Dianugerahi Mustika Selendang Emas 2025 atas Kiprah dan Keteladanannya sebagai Sosok Ibu Berbudaya

21 Oktober 2025

Hari Besar :

HUT TNI 80

Promoted :

BERITAPOPULER

  • Bangun Generasi Berkarakter, Kapolres Lamongan Pimpin Apel di SMA Negeri 2 Lamongan

    Bangun Generasi Berkarakter, Kapolres Lamongan Pimpin Apel di SMA Negeri 2 Lamongan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dorong Sekolah Proaktif, Senator Lia Istifhama Salurkan Bantuan PIP untuk Siswa di Gresik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wujudkan Integritas, Lapas Lamongan Ikuti Penandatanganan Komitmen Bersama Ditjen PAS Secara Virtual

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Silaturahmi Inspiratif, Kodim 0812/Lamongan Terima Audiensi Taruna Taruni SMAN 5 Taruna Brawijaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Senator Lia Istifhama Dianugerahi Mustika Selendang Emas 2025 atas Kiprah dan Keteladanannya sebagai Sosok Ibu Berbudaya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sinergi Cepat Tanggap: Babinsa Sukodadi dan Warga Evakuasi Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gerak Cepat! Polres Lamongan Evakuasi Pohon Tumbang Akibat Angin Kencang di Sukodadi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita Lain

Media Bela Negara :

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Lainnya

© 2021 Pusat Berita Rakyat

No Result
View All Result
  • Home
  • Agro Sektor
  • Daerah
  • Desa Kita
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Suara Milenial
  • Teknologi
  • TNI – POLRI
  • UMKM
  • Wisata

© 2021 Pusat Berita Rakyat