Lamongan,Pusatberitarakyat.com – Buntut Insiden yang terjadi saat turnamen bola voli Ansor Cup ke 4 saat laga pertandingan antara tim Bola Voli Sct Bala Rama versus Pevorma Mayong yang diselenggarakan di lapangan Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan pada jumat malam (17/11/2023), beberapa waktu lalu menelan dua Korban Luka parah akibat di tawur oleh beberapa oknum pemuda desa balun, sehingga dua korban tersebut mengalami luka pada pelipis kanan dan satu korban parah terdapat luka serius pada kepalanya.
Dua korban yang mengalami luka tersebut adalah Sahruli (25) asal Dusun Mayong wetan Desa Mayong Kecamatan Karangbinangun Kabupaten Lamongan dan Young Aidin F, (23) yang juga warga Dusun Mayong wetan, Desa Mayong, Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan.
Kilas balik, Saat kejadian pengeroyokan yang terjadi saat itu, saat pertandingan sudah selesai, dan tim Pevorma Mayong bersama official mau pulang saat menuju arah mobil. Tiba-tiba ada beberapa oknum pemuda menyerbu melempari tim Pevorma Mayong dengan batu, spontan semuanya lari berlindung, namun naasnya ada 2 anak ini posisi paling belakang bernasib tragis, 1 orang langsung di hajar dan 1 orang yang terjatuh langsung di pukul dengan paving di bagian kepala, saat terkapar masih di tendang bagian badan, diperlakukan sadis!! Tidak berprikemanusiaan.
Korban hingga saat ini masih dalam penanganan intensif di rumah sakit, dampak atas terjadinya pengeroyokan itu korban hingga harus masuk 4 kali meja operasi untuk operasi tengkorak wajah, operasi tengkorak hidung, operasi mata, dan operasi pendarahan di otak.
Hari ini Senin, 11 Desember 2023, Puluhan pemuda mayong dan keluarga korban berkumpul di lapangan desa mayong untuk menggelar aksi menuntut keadilan atas pengeroyokan terhadap teman mereka, dengan membawa beberapa banner mereka meneriakkan keadilan dan meminta pihak polisi bekerja secara profesional dengan segera menangkap para pelaku-pelaku pengeroyokan tersebut.
Keluarga korban dan puluhan pemuda mayong menuntut pihak Polres segera menangkap pelaku pengeroyokan yang terjadi pada 17 november 2023 di desa balon, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan.
“25 hari sudah tragedi kelam pengeroyokan terhadap 2 warga mayong berlalu, namun sampai dengan hari ini belum ada tanda-tanda terduga pelaku ditangkap, hal ini membuat pemuda mayong gusar dan menuntut keadilan,” ungkap Nizam. Senin (11/12/2023).
Salah satu warga, Nizam mengatakan bahwa pemuda mayong selama ini diam dan terus menunggu kabar baik dari kepolisian, namun hingga saat ini sudah hampir 1 bulan, satupun pelaku juga belum ada yang tertangkap.
“Sudah hampir 1 bulan belum ada kabar pelaku tertangkap, padahal semua identitas para pelaku sudah kami berikan kepada pihak kepolisian untuk memudahkan kepolisian segera menangkap pelaku, tapi kenyataanya masih juga belum ada kabar baik, kami gusar dan khawatir masalah ini akan lenyap tidak terungkap dan tidak sesuai dengan yang diharapkan,” katanya.
Tragedi 17 november 2023 ini menjadi perbincangan publik lamongan, dan masyarakat mayong khususnya.
Lanjutnya, “langkah kita tidak akan berhenti, kita akan trus menyuarakan keadilan, “Tegakkan keadilan walau langit akan runtuh”, jika masalah ini polisi tidak segera menangkap pelaku maka kami akan menggelar aksi lanjutan ke polres lamongan, sampai pelaku benar-benar di tangkap dan diadili sesuai dengan hukum yang yang berlaku,” tuturnya. Senin (11/12/2023).
Sementara itu, Keluarga korban, Ahmad Fauzi berharap polisi segera menangkap pelaku pengeroyokan terhadap anaknya.
“Keluarga korban juga selalu menanyakan perkembangan kasusnya melalui kanit 1 polres lamongan, sunandar, melalui pesan wa dan beliau menjawab singkat, “Masih proses penangkapan, pelaku masih melarikan diri,” ujar ayah korban, Ahmad Fauzi.
Kita semua (Keluarga korban dan Warga desa mayong) berharap agar tidak mencederai rasa keadilan, memohon pihak kepolisian agar segera mengungkap kasus ini dengan seterang-terangnya dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
“Syahrul mubarok mengalami luka yang sangat parah dan saat ini masih menjalani pengobatan lanjutan di RSUD dr. Soetomo surabaya. Kami memohon sikap profesional pihak kepolisian dan demi rasa keadilan untuk sesegera mungkin menangkap pelakunya, karena ini adalah murni kriminal, jadi tidak ada alasan pihak penegak hukum untuk tidak mengungkap perkara ini, bukti penunjang sudah kami berikan kepada pihak berwajib,” pungkasnya. (F2/Red)