Sat Set No Debat! Anggota DPD RI Lia Istifhama Puji Gercep Dinas PSDA Jatim Normalisasi Sungai Upaya Penanganan Banjir
Pasuruan, https://pusatberitarakyat.com/ – Jawa Timur selalu menjadi perhatian besar, terutama dalam hal perkembangan dan penanganan isu penting di daerah.
Salah satu contoh nyata adalah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa yang berkomitmen menjadikan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara. Keberhasilan ini tercermin dari respon cepat Forkopimda Jawa Timur, termasuk Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PUSDA) Provinsi Jawa Timur, dalam menangani berbagai masalah, seperti banjir yang sering melanda wilayah tertentu.
Dinas PUSDA Jatim di bawah kepemimpinan Baju Trihaksoro menunjukkan gerak cepat dalam merespon aspirasi masyarakat. Hal ini diapresiasi oleh Senator perempuan Dr. Lia Istifhama, M.E.I anggota DPD RI. Ning sapaan Dr Lia Istifhama menjelaskan di bawah pimpinan Pj. Gubernur Adhy Karyono, BPBD Jatim, dan Dinas PUSDA Jatim, telah bekerja dengan sangat cepat dalam menangani masalah banjir yang kerap terjadi di berbagai daerah.
“Salah satu aspirasi yang kami terima datang dari warga Jarangan Rejoso Pasuruan yang mengusulkan normalisasi sungai untuk pencegahan banjir,” kata Ning Lia.
Menurutnya, normalisasi sungai adalah upaya memperbaiki tata aliran sungai agar dapat mengalir lancar dan mengurangi risiko banjir, terutama dengan menambah kapasitas tampungan air sungai.
Ning Lia menjelaskan usulan warga tersebut langsung mendapat respon cepat dari Dinas PUSDA Jatim. “Tak butuh waktu lama, tim Dinas PUSDA Jatim, yang dipimpin oleh Kadis Baju Trihaksoro, langsung melakukan survei ke lokasi,” tambahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa respons pemerintah terhadap masalah banjir di wilayah tersebut sangat cepat dan nyata.
“Saya melihat ini sebagai contoh nyata sat set no debat dalam penanganan masalah banjir. Bukan hanya Dinas PUSDA, BPBD Jatim pun turut serta dalam memberikan respon yang cepat. Namun, karena wilayah Kecamatan Rejoso sangat rentan banjir dengan ketinggian mencapai 1 meter, khususnya di Desa Kawisrejo, Toyaning, Sadengrejo, Arjosari, dan Jarangan, maka penanganan cepat dan tepat sangat dibutuhkan, terutama dalam langkah preventif dan mitigasi bencana,” ungkap Ning Lia.
Berdasarkan laporan yang diterima, PUSDA Jatim telah melakukan beberapa langkah nyata dalam mengatasi bencana banjir. “Beberapa langkah yang sudah dilakukan antara lain pemasangan sandbag sepanjang 10 meter dan pemotongan pohon roboh di tanggul sungai,” jelasnya. Warga setempat, bersama dengan UPT PSDA, juga sudah melakukan penanggulangan secara swadaya, menunjukkan kekompakan dalam menghadapi ancaman banjir.
Apa itu Sandbag? Sandbag adalah karung yang diisi pasir atau tanah yang digunakan untuk menghadang kenaikan debit air, berfungsi sebagai langkah sementara dalam mengurangi dampak banjir.