Semarak Hari Pahlawan, Bakorwil FKBN Papua Tengah Bentangkan Bendera Merah Putih 80 Meter
Nabire, Papua Tengah, pusatberitarakyat.com – Badan Koordinasi Wilayah Forum Kader Bela Negara (Bakorwil FKBN) Provinsi Papua Tengah memperingati Hari Pahlawan 10 November 2025.
Peringatan itu dilaksanakan di Halaman Sekolah Yayasan YPBI Sion Samabusa Distrik Teluk Kimi, Senin (10/11/2025) sekitar pukul 10.00 wit.
Dalam Peringatan Hari Pahlawan ini, Bakorwil FKBN Papua Tengah menggandeng Badan Musyawarah Adat (BMA) Suku Wate.
Dan Bakorwil FKBN Papua Tengah mendapat dukungan dari enagoNews, Siliwangi News (media online), serta Sunda Ngahiji.
Disamping upacara di sekolah itu, Peringatan Hari Pahlawan yang pertama diselenggarakan oleh Bakorwil FKBN Papua Tengah terasa istimewa karena membentangkan 80 Meter Bendera Merah Putih.
Pembentangan 80 Meter Bendera Merah Putih melibatkan siswa-siswi siswa-siswi SD, SMP, SMA Distrik Teluk Kimi Kabupaten Nabire Provinsi Papua Tengah.
Bendera dipegang oleh Kepala Suku Besar Wate Otis Monei, dan Ketua Bakorwil FKBN Papua Tengah Samuel Sauwyar, sementara ditengah dipegang oleh Ketua Yayasan YPBI, Kepala Sekolah, Dewan Guru dan siswa/siwi SD YPBI Sion.
Sejumlah pihak juga telah semangat mengikuti kegiatan bertajuk “Napak Tilas Para Pendiri dan Pejuang Pahlawan Bangsa”.
Dikatakan Ketua Bakorwil FKBN Papua Tengah, Samuel Sauwyar, peringatan ini untuk menanamkan nasionalisme, nilai kebangsaan, dan Cinta tanah air Indonesia.
Disamping itu merupakan repleksi, mengingat sejarah perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan kemerdekaan, melihat kebelakang bagaimana para pendiri bangsa berjuang demi Indonesia dengan seluruh kekuatan, tenaga, pikiran, materi bahkan tetesan darah.
“Tanpa senjata memadai, dengan senjata apa adanya mereka berjuang tanpa kenal takut dan menyerah demi kemerdekaan bangsa Indonesia ini,” tuturnya.
Lanjutnya, bahwa sebagai nilai menghormati para pejuang, di Hari Pahlawan 10 November 2025, kemerdekaan yang diperjuangkan perlu di isi dengan nilai-nilai positif, sesuai keinginan dan harapan para pejuang terdahulu.
“Bahwa Merdeka berarti menanamkan jiwa nasionalisme, jiwa patriotisme, dan Cinta tanah air, Merdeka berarti Membangun, Membangun Kabupaten Nabire, Membangun Papua Tengah, dan Membangun Indonesia,” ungkap Sauwyar.
“Mari kita melihat sejarah bagaimana para pendiri bangsa berjuang, nari kita teladani dengan melakukan hal-hal positif sesuai dengan profesi kita masing-masing, mari isi dengan membangun.Melakukan hal yang bermanfaat bagi banyak orang,” pungkasnya.
Kepala Suku Besar Wate : Tanamkan Semangat Nasionalisme di Hari Pahlawan “Indonesia di Dadaku!”
Nabire, EnagoNews — “Selamat Hari Pahlawan! Merdeka, Merdeka, Merdeka!” seruan lantang itu menggema di lapangan Tribun SD, SMP, dan SMA YPBI Sion Nabire, Sabtu (10/11). Suasana penuh semangat kebangsaan menyelimuti seluruh peserta, dari aparat TNI-Polri hingga Ketua Yayasan, Kepala Sekolah, Dewan Guru dan para siswa SD, SMP, dan SMA.
Kegiatan yang digagas oleh Bakorwil Forum Kader Bela Negara (FKBN) Papua Tengah bekerja sama dengan Badan Musyawarah Adat (BMA) Suku Besar Wate dan Yayasan Pendidikan Bethel Indonesia (YPBI) ini digelar untuk memperingati Hari Pahlawan 10 November 2025 dengan upacara dan pembentangan Bendera Merah Putih Raksasa sepanjang 80 meter.
Dalam sambutannya, Kepala Suku Besar Wate Otis Monei, S.Sos., M.Si menyampaikan pesan penuh makna tentang pentingnya mengenang jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenal sejarahnya. Kalau hari ini kita bisa berdiri di sini, itu karena ada darah yang pernah tumpah, ada nyawa yang pernah hilang demi kemerdekaan yang kita nikmati hari ini,” ungkap Otis Monei berapi-api.
Ia menyoroti bahwa nilai nasionalisme dan jiwa kebangsaan generasi muda kini mulai berkurang. Padahal, lanjutnya, kecintaan terhadap bangsa dan negara harus terus dipupuk sejak dini.
“Kita harus kembalikan jiwa nasionalisme itu. Mencintai bangsa dan negara ini sama seperti mencintai diri sendiri,” tegasnya.
Tema Hari Pahlawan tahun ini, “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak Melanjutkan Perjuangan”, menjadi semangat utama acara tersebut. Melalui momentum ini, Kepala Suku Besar Wate yang juga Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemprov Papua Tengah mengajak para siswa untuk menghargai perjuangan para pahlawan dengan cara menempuh pendidikan yang baik dan berprestasi.
“Anak yang sayang orang tua itu sekolah sampai selesai. Itu kebanggaan orang tua, dan itu juga bentuk penghargaan kepada pahlawan yang dulu berjuang supaya kita bisa sekolah dengan aman,” pesannya.
Suasana haru dan semangat nasionalisme semakin terasa ketika seluruh peserta serentak meletakkan tangan di dada dan meneriakkan, dengan aba-aba Kepala Suku Besar Wate
“Indonesia di dadaku!”
Kegiatan ditutup dengan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung terselenggaranya acara, terutama pihak yayasan dan aparat keamanan yang turut hadir.
“Kami hanya ingin menanamkan nilai-nilai nasionalisme, nilai-nilai kebangsaan, dan cinta tanah air, serta menghargai jasa para pahlawan yang telah membuat kita bisa hidup merdeka hari ini,” pungkas Otis Monei. (ing elsa)
















