Senator Lia Istifhama Apresiasi Kebijakan Presiden Prabowo Tambah Dana LPDP, Pastikan Tepat Sasaran dan Berdampak untuk Masa Depan Bangsa
Surabaya, pusatberitarakyat.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa dana hasil pengembalian kerugian negara Rp 13 Triliun dari tindak pidana korupsi akan dialokasikan untuk memperkuat sektor pendidikan nasional. Salah satunya melalui penambahan anggaran beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
Menanggapi kebijakan tersebut, Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, S.H.I., S.Sos., S.Sos.I., M.E.I., menyampaikan apresiasi tinggi atas komitmen pemerintah yang menempatkan pendidikan sebagai pilar utama pembangunan nasional.
“Langkah Presiden Prabowo ini sangat visioner. Mengembalikan uang hasil korupsi untuk pendidikan adalah bentuk keadilan sosial yang nyata. Ini bukan sekadar beasiswa, tapi investasi strategis bagi masa depan sumber daya manusia Indonesia,” ujar Ning Lia Istifhama, Rabu (22/10).
Menurut Wakil Rakyat Terpopuler dan Disukai di Jatim versi ARCI, kebijakan memperkuat LPDP harus diikuti dengan mekanisme seleksi dan distribusi beasiswa yang lebih inklusif dan berkeadilan. Ia menekankan agar penerima manfaat LPDP tidak hanya didominasi oleh mahasiswa dari kota besar, tetapi juga menjangkau daerah-daerah tertinggal, kepulauan, dan kawasan 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
“Pendidikan yang berkualitas tidak boleh hanya milik mereka yang punya akses. Negara harus hadir memastikan anak-anak cerdas dari pelosok desa, dari keluarga kurang mampu, juga punya peluang yang sama untuk meraih masa depan lewat beasiswa LPDP,” imbuhnya.
Ning Lia menilai, LPDP berpotensi menjadi motor penggerak transformasi pengetahuan, riset, dan inovasi nasional, asalkan arah kebijakannya disinergikan dengan kebutuhan strategis pembangunan daerah dan sektor prioritas nasional.
“Beasiswa LPDP sebaiknya diarahkan tidak hanya untuk studi di luar negeri, tetapi juga memperkuat kapasitas riset dalam negeri. Termasuk bidang strategis seperti pendidikan, pertanian, energi terbarukan, dan kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Senator asal Jatim itu menambahkan pentingnya program pendampingan pasca-beasiswa. Menurutnya, banyak alumni LPDP yang memiliki potensi besar, namun perlu difasilitasi untuk berkontribusi langsung di instansi pemerintah, dunia akademik, atau pemberdayaan masyarakat.
“Pasca-studi, para penerima LPDP harus diarahkan untuk memberi manfaat nyata bagi bangsa. Bukan sekadar kembali dengan gelar, tapi membawa perubahan di sektor-sektor penting pembangunan,” tutur Lia.
Dengan langkah Presiden Prabowo mengarahkan dana hasil pemberantasan korupsi ke sektor pendidikan dan pembangunan, Ning Lia berharap pemerintah terus menjaga transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas dalam pengelolaan LPDP.
“Ini momentum besar untuk membangun bangsa yang berilmu, berintegritas, dan berkarakter. Mari bersama memastikan bahwa setiap rupiah yang dikembalikan dari hasil korupsi benar-benar menjadi cahaya pengetahuan bagi generasi penerus Indonesia,” pungkasnya. (*)