2 Motor Raib Sekaligus, Keluarga Korban Persoalkan SOP Keamanan Sekolahnya
Lamongan,Pusatberitarakyat.com – Kejadian tidak terduga terjadi pada alumni SMA 1 Negeri Lamongan saat mengikuti kegiatan Ekspo Kampus, SMASA Excamp Diaspora Tahun 2023 yang diadakan di SMAN 1 Lamongan pada Kamis (19/1/2023) beberapa hari lalu, dua unit sepeda motor raib di gondol maling dalam satu waktu yang terparkir di parkiran sekolah.
Motor Vario milik Abela Yuanita Vario dan motor Beat milik Zanuba. Sepeda motor Vario 125 berwarna hitam dengan Nopol S 3010 JAV atas nama Sudarmadji (ayah korban abela) Warga Dusun Bilo, Desa Pangkatrejo, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan dan sepeda motor beat berwarna putih dengan nompol S 2215 JAP, atas nama Suyanto (ayah korban zanuba) Warga Pucuk, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan. Kejadian kehilangan motor tersebut diperkirakan terjadi pada sore hari saat kegiatan ekspo kampus tersebut masih berlangsung.
“Pada kamis (19/01/2023), Saat ada kegiatan ekspo kampus di smasa motor saya vario dan motor beat teman saya hilang. Usai kegiatan, saat mau pulang menuju parkiran pukul 17.00 wib motor saya sudah tidak ada di halaman parkiran,” ungkap Abela, Alumni SMA Negeri 1 Lamongan tahun 2022 itu. Jumat, (20/1/2023).
Sementara itu, Eko Asrory selaku kakak kandung dari korban pemilik sepeda motor Vario 125, sangat menyayangkan atas kejadian tersebut. Pasalnya dua sepeda motor itu hilang di parkiran sekolah, tapi pihak sekolah dinilainya seperti tidak ada tanggungjawab sedikitpun. Pihak satpam SMA Negeri 1 Lamongan juga dinilai sangat teledor, dan jauh dari SOP. Alasannya tidak memperhatikan gerak-gerik orang mencurigakan atau melakukan pemeriksaan identitas orang luar yang masuk ke halaman sekolah.
“Sangat miris, sekelas sekolahan SMA Negeri 1 Lamongan SOP keamanannya sangat minim, satpam terkesan teledor, bayangkan dua motor hilang sekaligus dalam satu waktu, dan soal SOP keamanan SMA Negeri 1 Lamongan nampaknya kinerja satpam juga layak untuk koreksi, terutama apalagi sarana-prasarana, salah satunya kenyamanan dan keamanan tempat parkir yang tersedia. Masalahnya, dari pihak sekolah justru seakan lepas tanggungjawab,” tutur Eko Asrory saat di wawancara.
Tambahannya, “Bahkan saat diajak untuk laporan ke polisi justru para guru memilih untuk melihat hasil CCTV, dan usai lihat hasil CCTV, para guru tersebut masih terlihat berat untuk diajak laporan kehilangan ke kantor polisi. Dengan alasan yang laporan korban saja karena hal itu bukan tanggungjawab pihak sekolah. Hasil analisa rekaman CCTV sekolah ada dua orang pelaku curanmor memasuki sekolah dengan bebasnya pada pukul 15.35 wib, bahkan sampai 2 kali keluar masuk.” katanya.
Hal senada, Orang tua korban atau pemilik motor beat, sangat kecewa dengan pihak sekolah, lantaran lepas tanggungjawab begitu saja.
“Ya !! Kegiatan itu digelar di halaman sekolah. Kegiatan itu sendiri juga sudah izin ke pihak sekolah dan pihak sekolah juga ikut berpartisipasi, serta diuntungkan dengan kegiatan alumni yang digelar setiap tahunnya, tapi kok bisa lepas tanggungjawab begitu saja,” cetusnya.
Kejadian kehilangan itu sudah dilaporkan ke SPKT Polres Lamongan, dengan nomor laporan LP/B/17/I/2023/SPKT/POLRES LAMONGAN/POLDA JAWA TIMUR, dan laporan tersebut langsung ditindaklanjuti anggota polres Lamongan dengan terjun ke lapangan.
Berdasarkan pantauan tim awak media di lapangan, CCTV yang terpasang di parkiran juga diduga minim, bahkan sorotan CCTV ke arah parkiran sangat terbatas, dan di gerbang sekolah tidak ada satupun CCTV yang terpasang, padahal lokasi orang keluar masuk.
Saat salah satu satpam ketika dikonfirmasi tim awak media dirinya mengatakan, “Jika terkait kejadian tersebut pihaknya tidak tahu, dan soal tidak adanya CCTV di gerbang itu sudah pernah diajukan pada kepala sekolah, namun sampai sekarang masih belum juga dipasang,” ungkapnya.
Menurut Indah Rufiah selaku guru SMA 1 dengan didampingi Guru lainya yakni Aziz Subekti, pada awak media mengatakan jika kehilangan motor tersebut bukan tanggungjawab pihak sekolah, “Jadi hilangnya motor itu tidak tanggungjawab sekolah, karena kegiatan expo kampus tersebut yang menggelar bukan sekolah, tapi kegiatan tersebut digelar alumni SMA 1 Negeri Lamongan, dan pihak sekolah hanya memfasilitasi tempat,” ujarnya. Jumat, (20/1/2023).
Sementara dalam kesempatan lain saat tim media mengklarifikasi, Sofyan selaku Kepala Sekolah mengatakan hal yang sama, jika kegiatan expo kampus itu digelar alumni dan panitia juga dari pihak alumni.
“Itu kegiatan alumni sendiri, dan panitia tidak izin ke pihak sekolah,” kilahnya.
Diungkapkan juga oleh, Signoritha Aulia Panitia kegiatan atau alumni SMA 1 Negeri Lamongan, dia mengatakan jika kegiatan expo kampus tersebut sudah izin pada pihak sekolah, dan pihak sekolah juga ikut partisipasi dalam kegiatan. Dirinya menyayangkan terjadinya curanmor itu, apalagi korbannya juga adalah temannya.
“Kita sudah izin ke pihak sekolah, dan proposal kegiatan juga sudah kita ajukan, bahkan pihak sekolah juga memberi saran untuk mengundang Bupati Lamongan, serta sekolah juga ikut menampilkan beberapa kegiatan di acara expo kampus yang kita gelar tersebut,” paparnya.
Keluarga korban berharap kepada pihak polres Lamongan agar bisa secepatnya menangkap para pelaku dan diproses sesuai undang-undang yang berlaku, dan berharap agar Polres Lamongan juga melakukan pemeriksaan terhadap pihak sekolah dan juga keamanan/security sekolah, serta panitia guna proses lebih lanjut. (*K.M/red)