Puber.com | Lamongan – Banaran adalah salah satu Kelurahan dan pintu masuk Kabupaten Lamongan dari wilayah barat yang juga masih ikut Kecamatan Babat.
Pada masa pandemi covid-19 ini, banyak dampak yang dirasakan seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya menyerang sektor perekonomian saja, bahkan kesehatan hingga nyawa.
Sebagai umat muslim, kita diwajibkan untuk berjama’ah di masjid agar silaturahmi tetap terjaga. Akan tetapi di masa pandemi ini kita juga harus bisa menjaga jarak agar tidak terinveksi covid-19 ini.
Banyak sudah masjid” yang menaati protokol kesehatan, salah satunya masjid di Kelurahan Banaran, terbukti shof atau jarak antara jama’ah sudah diberi tanda untuk saling jaga jarak.
Hal ini dilakukan karena sangat memungkinkan banyak nya masyarakat yang lalu lalang baik itu dari Kabupaten Bojonegoro yang langsung berdekatan dengan Kelurahan Banaran ataupun dari Kabupaten lain, untuk singgah atau istirahat untuk menunaikan jama’ah sholat di salah satu masjid Banaran, yang bisa jadi membawa virus dan bisa tertular ke beberapa jama’ah lainnya.
Babinsa Banaran Serka Didik Setyono mengatakan kepada jurnalis Berdikaripos.com, “Saya bangga mas, masjid-masjid di Banaran ini taati protokol kesehatan, tidak menuntut kemungkinan nanti kita bisa terkonfirmasi covid-19 setelah kita jama’ah, soalnya ya banyak masyarakat yang jama’ah bukan hanya dari Banaran saja, tapi banyak yang jama’ah dari luar Banaran, kita saling menjaga mas di masa pandemi ini” ujarnya.
Terbukti di beberapa masjid sudah ada bilik-bilik disinfektan untuk para jama’ah yang menunaikan ibadah, yakni di masjid uswatun hasanah di Dusun Gerdu, tanda jaga jarak lantai di Masjid Dusun Santren, serta bak cuci tangan dan pembuangan sampah seperti masker bekas, tisu dan lain sebagainya, seperti di masjid Ar Roudloh Banaran. (**Yon)