Pusat Berita Rakyat
  • Home
  • Agro
    • Agro Sektor
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Komunitas
  • Nasional
  • Peristiwa
  • TNI – POLRI
No Result
View All Result
  • Home
  • Agro
    • Agro Sektor
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukum
  • Komunitas
  • Nasional
  • Peristiwa
  • TNI – POLRI
No Result
View All Result
Pusat Berita Rakyat
Home Berita

DPD RI Soroti Ancaman Kepunahan Bahasa Daerah, Lia Istifhama Tekankan Pentingnya Pengkamusan

by jurnalis
3 Desember 2025
in Berita, Birokrasi, DPD RI
DPD RI Soroti Ancaman Kepunahan Bahasa Daerah, Lia Istifhama Tekankan Pentingnya Pengkamusan

DPD RI Soroti Ancaman Kepunahan Bahasa Daerah, Lia Istifhama Tekankan Pentingnya Pengkamusan

 

JAKARTA, pusatberitarakyat.com — Di tengah tergerusnya bahasa daerah oleh arus modernisasi, Indonesia dihadapkan pada kenyataan pahit: ratusan bahasa lokal terancam hilang sebelum sempat terdokumentasikan. Padahal, setiap bahasa menyimpan jejak sejarah, kearifan, dan identitas budaya yang tak tergantikan. Situasi inilah yang memunculkan dorongan dari Anggota DPD RI Lia istifhama agar pemerintah lebih serius dalam penyusunan kamus bahasa daerah.
Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, mendorong pemerintah pusat memperkuat alokasi anggaran untuk penyusunan kamus bahasa daerah, sebagai upaya strategis menjaga identitas bangsa sekaligus melestarikan kekayaan linguistik Nusantara. Dorongan ini muncul lantaran minimnya dukungan anggaran bagi pengembangan kamus di balai bahasa, sementara jumlah bahasa daerah yang perlu dilestarikan sangat besar.
Menurut Ning Lia, Indonesia memiliki 718 bahasa daerah, namun baru sekitar 180 bahasa yang memiliki kamus secara mandiri maupun yang disusun oleh Balai Pusat Bahasa. Jumlah tersebut belum memenuhi standar ideal untuk pelestarian bahasa, mengingat setiap tahun ada bahasa daerah yang mengalami penurunan penutur aktif.
“Anggaran penyusunan kamus bahasa daerah hari ini sangat minim. Padahal kamus adalah alat paling dasar untuk melestarikan bahasa. Tanpa kamus, proses revitalisasi, pembelajaran, hingga penelitian akan terhambat,” tegas Ning Lia, yang juga keponakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tersebut.
Putri KH Maskur Hasyim itu mencontohkan praktik baik dari Koninklijke Bibliotheek (KB), Perpustakaan Nasional Belanda, yang memiliki berbagai bahasa, termasuk bahasa lokal yang bukan bagian dari bahasa resmi Belanda. Dukungan tersebut menjadi fondasi penting bagi akademisi dan masyarakat dalam menjaga bahasa minoritas, sekaligus menjaga kesinambungan sejarah linguistik.
“Belanda saja yang tidak memiliki keragaman bahasa seperti Indonesia, memberikan dukungan pendanaan berkelanjutan untuk penyusunan kamus. Indonesia dengan ratusan bahasa daerah seharusnya lebih serius,” ujar Ning Lia.
Menurut Ning Lia, penguatan bahasa daerah tidak bisa dilepaskan dari konteks sejarah bangsa. Sebelum Indonesia bersatu melalui Sumpah Pemuda 1928, masyarakat nusantara hidup dalam entitas budaya yang ditandai oleh bahasa daerah masing-masing. Bahasa-bahasa tersebut memuat pengetahuan lokal, sejarah komunitas, nilai sosial, pandangan hidup dan sistem adat yang diwariskan lintas generasi.
“Bahasa daerah adalah museum hidup dari sejarah Indonesia sebelum kemerdekaan. Jika kita kehilangan bahasa, kita kehilangan memori kolektif,” ungkap Ning Lia, yang beberapa waktu lalu meraih DetikJatimAward 2025 itu.
Ia menambahkan, tanpa kamus baik cetak maupun digital banyak kosakata asli akan hilang dan tidak terdokumentasikan. Hilangnya satu bahasa berarti hilangnya satu peradaban kecil.
Berdasarkan laporan berbagai lembaga kebahasaan dan UNESCO, sejumlah bahasa daerah di Indonesia berada dalam kondisi kritis hingga 11 bahasa daerah terancam punah, sebagian besar hanya dituturkan oleh generasi tua, banyak yang tidak lagi digunakan di sekolah atau lingkungan keluarga dan beberapa bahasa memiliki penutur kurang dari 1.000 orang. Tanpa dokumentasi formal berupa kamus dan tata bahasa, proses revitalisasi akan sulit dilakukan.
Ning Lia yang juga didapuk sebagai Wakil Rakyat Terpopuler dan Paling Disukai versi ARCI 2025 itu mendorong program khusus pengkamusan bahasa daerah. Ning mengusulkan agar anggaran Balai Bahasa tahun 2026 difokuskan pada penyusunan kamus bahasa daerah, terutama bahasa yang penuturnya menurun. Balai Bahasa menggandeng perguruan tinggi yang memiliki fakultas bahasa dan budaya untuk mempercepat proses penyusunan. Hingga, Pemerintah daerah terlibat dalam pendanaan dan pengumpulan data penutur asli, terutama dari wilayah terpencil. “Kamus disusun dalam format cetak dan digital agar mudah diakses generasi muda. Kemudian, pengembangan aplikasi kamus bahasa daerah berbasis AI agar kosakata dapat didokumentasikan secara dinamis.
Menurut Ning Lia, kebijakan ini tidak hanya berkaitan dengan aspek pendidikan, tetapi juga bagian dari strategi kebudayaan nasional jangka panjang.
Ia juga merekomendasikan beberapa langkah penguatan bahasa seperti Integrasi bahasa daerah di kurikulum muatan lokal secara adaptif, tidak membebani siswa. Kemudian, pembuatan konten kreatif (gim, komik, animasi) menggunakan bahasa daerah untuk menarik generasi Z dan Alpha. Terakhir, dokumentasi penutur asli melalui rekaman audio-visual sebagai referensi fonologi dan pelafalan.
“Bahasa tidak cukup hanya diselamatkan di buku. Bahasa harus punya ruang hidup. Harus digunakan sehari-hari, diajarkan, dan dirayakan,” tutup lulusan Doktor UINSA Surabaya tersebut. (*)

ShareTweetSend

Related Posts

Momentum Hari HIV/AIDS Sedunia, Lia Istifhama Dorong Masyarakat Lebih Peduli dan Tanpa Stigma
Berita

Momentum Hari HIV/AIDS Sedunia, Lia Istifhama Dorong Masyarakat Lebih Peduli dan Tanpa Stigma

3 Desember 2025
Jawa Timur Boyong Dua Penghargaan TP2DD 2025, Khofifah dan Senator Lia Istifhama Kompak Apresiasi Kemajuan Digitalisasi
Bela Negara

Jawa Timur Boyong Dua Penghargaan TP2DD 2025, Khofifah dan Senator Lia Istifhama Kompak Apresiasi Kemajuan Digitalisasi

3 Desember 2025
Bakorwil FKBN Sumbar, Diklat Bela Negara dan Pelantikan Bakorda FKBN 8 Kabupaten Kota
Bela Negara

Bakorwil FKBN Sumbar, Diklat Bela Negara dan Pelantikan Bakorda FKBN 8 Kabupaten Kota

1 Desember 2025
Berita

1xbet Turkiye Kullanıcıları İcin Guncel Bilgiler

1 Desember 2025
Berita

Aviator ile uçağın düşmeden önce kazanabileceğin kadar kazan

1 Desember 2025
Berita

Android kullanıcıları için optimize edilen sürüm 1win apk download ile geliyor

1 Desember 2025
Berita

1xbet: En Guvenilir Bahis Platformu

30 November 2025
Berita

Basarili Bahis Icin Rehber Most Bet Uzerinde

29 November 2025

JMSI Jatim Gelar Musda dan FGD Tantangan Baru Jurnalisme Modern
Berita

JMSI Jatim Gelar Musda dan FGD Tantangan Baru Jurnalisme Modern

28 November 2025

Hari Besar :

HUT TNI 80

Promoted :

BERITAPOPULER

  • DPD RI Soroti Ancaman Kepunahan Bahasa Daerah, Lia Istifhama Tekankan Pentingnya Pengkamusan

    DPD RI Soroti Ancaman Kepunahan Bahasa Daerah, Lia Istifhama Tekankan Pentingnya Pengkamusan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jawa Timur Boyong Dua Penghargaan TP2DD 2025, Khofifah dan Senator Lia Istifhama Kompak Apresiasi Kemajuan Digitalisasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kejayaan Kabupaten Lamongan di Era Mantan Bupati Masfuk; Belum Tertandingi.

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kunjungan Menteri Perikanan dan Kelautan, Apresiasi Produksi Garam Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Direktur Bela Negara Ditjen Pothan Kemhan RI Meninjau Langsung Kesiapan Balai Diklat “Patriot Bela Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Semarak Hari Santri 2025, PAC GP Ansor Sambeng Gelar Jalan Sehat dan Launching SSB Ansor Sambeng

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menuju Kejayaan Lamongan Melalui 3 Sektor

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Berita Lain

Media Bela Negara :

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Info Lainnya

© 2021 Pusat Berita Rakyat

No Result
View All Result
  • Home
  • Agro Sektor
  • Daerah
  • Desa Kita
  • Nasional
  • Olah Raga
  • Suara Milenial
  • Teknologi
  • TNI – POLRI
  • UMKM
  • Wisata

© 2021 Pusat Berita Rakyat