Pusatberitarakyat.com | Lamongan – Warga Desa Manyar, Kususnya Emak emak merasa senang dan terbantu ekonomi nya dengan keberhasilan tanaman Bawang merah di desa tersebut hasil dari inisiatif penanaman Bawang merah yang sebelumnya belum ada, sekarang ada dan nyata. Penaman tersebut dihasilkan dari lahan Rawa, yang dulunya hanya bisa di tanam Jagung saat musim kemarau, dengan hasil uji coba tersebut. PUJI RAHAYU SAPUTRO selaku Kepala Desa Manyar, yang di bantu warga dan Kelompok (GHIPPA) bisa mempekerjakan warganya molai dari proses persiapan lahan,tanam, perawatan sampai panin dari hasil panin Bawang merah yang melimpah, yang dulunya belum pernah ada sekarang ada di Desa Manyar Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan Jawa Timur.
Bu Kesmiaten, merasa senang dan bahagia, disela-sela kesibukanya saat bekerja, dikarenakan bisa bekerja dan medapakan uang dari hasil kerja memproses bawang setelah panin bawang merah, milik kepala desa, dan bisa buat bantu kelurga.
“Ya saya senang sekalii mas media, saya bisa memperoleh uang untuk membeli kubutuhan pokok dari hasil kerja Bawang merah milik Pak kades puji,” ucap Kesmiaten warga setempet.
Senada Afif selaku GHIPPA sangat menginspirasi dan medukung sekali, dalam uji coba penanaman tanam Bawang merah dilahan milik pak kades Puji, yang sangat produktif. Untuk Setral Bawang merah di Lamongan, kususnya Desa Manyar ini, di karankan dulunya Para Petani hanya bisa taman Jagung di saat musim kemarau atau istilah Lahan tidur. Akan tetapi sekarang bisa taman Bawang merah, karna tanahnya sangat subur dan Produktif, dan beliau juga siap memfasilitasi dan mendampingi masyarakat tani dalam budidaya tanam bawang merah, mulai persiapan lahan, tanam, perawatan sampai panin, sebagai tambahan pengasilan para petani, kususnya para warga petani yang mempunyai lahan garapan lahan Rawa Manyar, yang sudah mendapat ijin pengelolaan dan pemanfaatan lahan untuk ketahanan pangan di lahan tersebut. Yang penting tidak merubah alih fungsih Rawa tersebut.
“Kami sangat mendukung dan mengapresiasi dengan adanya Program pemanfaatan lahan untuk ketahanan pangan dan pemulihan ekonomi pasca covid-19 dari kementrian dan pemerintah pusat, karna ini sangat membantu dan efektif untuk melibatkan secara langsung peran serta warga masyarakat dalam perputaran perekonomian warga setempat, seperti tanam Bawang merah di Lamongan, kususnya desa Manyar. Dengan memanfaatkan lahan yang tersebut, ayo bersama-sama kita tingkatkan ekonomi dengan menanam Bawang merah, mari kita jadikan Sekaran kususnya Desa Manyar, sebagai Sentral tanaman bawang merah, degan seperti itu saya sangat optimis pertumbuhan ekonomi akan meningkat karna akan banyak tenaga kerja masyarakat yang akan terlibat dengan adanya kegiatan tersebut. Bagi warga masyarakat yang mempunyai lahan garapan di Rawa Manyar, ayo kita manfaatkan lahan-lahan panjenengan yang selama ini “bero” atau nganggur kita manfaatkan, asalkan tidak merubah alih fungsi Kegunaan Rawa tersebut,” tutur Afif.
Dalam kesempatan yang sama. Puji Rahayu Saputro selaku Kepa Desa Manyar, dan juga pemilik tanaman Bawang tersebut, menyampaikan dengan senyum dan keramahan kepada awak media ini, dengan adanya panen hasil uji coba tanam Bawang yang pertama ini, kami sangat bersyukur dan senang karna di masa uji coba tanam yang pertama hasil nya luar biasa di dukung tanah yang sangat subur. Dengan adanya komoditi tanaman bawang yang bisa dan cocok di tanam di lahan Rawa, untuk mencoba mengikuti menanam bawang merah sehingga akan membuka peluang dan lapangan pekerjaan, warga masyarakat Desa. Beliau sebagai waraga sekaligus kepala Desa, berkreasi, berinovasi untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat desa kususnya ibu-ibu warga Desa Manyar.
“Ya alhamdulillah.. Dari tanam bawang inilah mulai nampak terlihat ada aktivitas dan geliat yang bisa dikerjakan oleh ibu-ibu warga desa kami, semoga berawal dari sini dapat tumbuh kembangkan ekonomi dan pendapatan masyarakat, baik sekala Desa Manyar sendiri lebih-lebih sekala kabupaten Lamongan,”tutur Puji.
Lanjud Puji saya punya inisiatif dan sudah berjalan, dengan memanfaatkan lahan rawa Manyar yang selama ini (tidur atau bero) di kala musih hujan lahan sawah hanya bisa untuk menanam Padi dan kemarau ada juga yang menanam Jagung. Akan tetapi menanam jagung banyak sekali kendala kususnya hama tikus sehingga di musim kemarau beberapa tahun ini membiarkan lahanya (bero). Tetapi sekarang bisa menanam Bawang merah yang resiko serangan hama lebih rendah dan secara nilai ekonomisnya lebih tinggi. harapan kami kepada para Petani mari belajar tanam Bawang merah di saat lahan sawah atau Rawa di musih kemarau, dikarnakan Bawang merah sangat Produktif di tanam di lahan Sawa dan Rawa area Manyar ini. Tidak memakan waktu lama, dari mulai tanan hinga perawatan sampai panin, haya kurang lebih (dua bulan),” pukas puji. (yos’03)