FKBN Kabupaten Lamongan Tilik Lahan Untuk Rencana Agro Edu Wisata.
Kabar1lamongan.com – Forum Kader Bela Negara Badan Koordinator Daerah Lamongan (FKBN Bakorda Lamongan) kunjungi hutan Sugio untuk pemilihan tempat sebagai titik agro edu wisata.
Tepatnya disisi selatan wisata alam Alas G-Park, Gondang Lor Sugio Lamongan, Sabtu (2/8/2025) menyusuri titik tersebut untuk memastikan lokasi yang akan dipergunakan sebagai lahan peternakan, perkebunan sesuai dengan program divisi lingkungan hidup.
Kedepannya, titik yang terpilih akan menjadi pemanfaatan lahan hutan yang terintegrasi dengan wisata G-Park yang dapat dikunjungi untuk berwisata sambil belajar.
Ferry Fadli Kepala FKBN Bakorda Lamongan menuturkan, lokasi tersebut segera akan digunakan untuk lahan ternak, kebun yang menghasilkan.
“Sudah menjadi program kami, bahwa lahan tersebut akan kami ubah menjadi Lahan Wisata Ketahanan Pangan (Lawis Ketapang). Tidak hanya sebagai pelaksanaan program, lahan tersebut akan dimaksimalkan sehingga bisa menghasilkan untuk masyarakat sebagai lahan produktif,” tuturnya.
Edu agro wisata adalah jenis wisata yang memadukan edukasi dan pertanian, menawarkan pengalaman belajar sambil berwisata.
Untuk diketahui, ada beberapa contoh edu agro wisata di Indonesia, seperti Edu Agro Wisata Kebun Kelengkeng, lokasi: Area Sawah, Lembupurwo, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah; Agro Edu Wisata Markazkomobid, lokasi: Pondok Pesantren Almarkaz, Jl. Sikuali, Sambilawang, Kecamatan Waringinkurung, Kabupaten Serang, Banten. Area agro edu wisata atas dan bawah seperti Wanayasa Edu Agro Wisata Lokasi: Unnamed Road, Sakambang, Wanayasa, Purwakarta Regency, West Java; Agro Edu Wisata Kebun Bang Jani, Lokasi: Kamp. Du’ur, Desa, Granggurar, Langkap, Kec. Burneh, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Agro Edu Wisata Garuda Mupuk, lokasi: Desa Sukamulya, Kecamatan Baregbeg, Ciamis. Agro Edu Wisata Artala dan Shamala, lokasi Cianjur, Jawa Barat.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan di edu agro wisata antara lain :
– Belajar menanam dan merawat tanaman
– Memetik atau panen buah dan sayur
– Memberi makan hewan
– Menikmati keindahan alam dan pertanian
– Berfoto di spot-spot menarik
– Mengikuti kegiatan outbound dan flying fox.
“Dengan mengunjungi edu agro wisata, Anda dapat memperoleh pengalaman edukatif dan rekreasi sekaligus, serta mendukung pengembangan sektor pertanian dan pariwisata di daerah setempat,” ujar Kepala FKBN Kabupaten Lamongan itu.
Senada dengan itu, Teguh Wahyudi pengelola G-park yang juga MPO FKBN Kabupaten Lamongan itu juga menuturkan dengan lahan seluas 17 hektar yang masuk dalam wilayah perhutani tersebut telah menjadi target program pengembangan contoh wisata terintegrasi oleh FKBN Bakorda Lamongan yang bisa dijadikan jujukan wisata bagi masyarakat Lamongan, sehingga tidak perlu lagi keluar kota.
Teguh Wahyudi juga menambahkan lahan wisata terintegrasi tersebut meliputi wisata hutan, wisata waduk, wisata ternak dan kebun.
“Wisata terintegrasi tersebut segera kami wujudkan. Memang perlu waktu untuk membuat lahan tersebut produktif dan berdaya guna. Tidak hanya untuk kami sebagai pengelola, namun juga untuk masyarakat,” tambah pria asli Lamongan ini.
Melalui program Lawis Ketapang, FKBN Bakorda Lamongan menargetkan adanya peningkatan wisatawan lokal dan peningkatan produksi alam dari lahan yang produktif sebagai upaya mendukung program ketahanan pangan nasional. (Red)