Pusatberitarakyat.com | Surabaya – Guna lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam memberikan pelayanan pada korban Napza, Ketua Yayasan Grha Nayopaya, Sigit Nugroho, mengadakan pembekalan Pemberantasan Pencegahan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), di Hotel Istana Permata, Jln. Ngagel Jaya, no. 20/11, Surabaya. Sabtu, (20/11/2021).
Gerakan Indonesia Anti Narkotika (GIAN) sebagai mitra penyuluh Grha Nayopaya turut serta dalam acara tersebut yang diwakili oleh Ketua DPD Kota Surabaya, Isma Hakim Rahmat, didampingi Deputi Litbang, HR. Mawardi, Deputi Organisasi Agus dan beberapa anggota GIAN.
Tujuan dari pembekalan tersebut adalah agar peserta yang menjadi mitra Grha Nayopaya, mengerti bagaimana cara bertindak di lapangan dan paham bagaimana menghadapi pasien korban Napza, mengerti ciri-ciri pengguna narkoba sekaligus bagaimana cara melakukan pendekatan kepada keluarga korban Napza.
Pemateri acara tersebut adalah, Kanit IV Ditresnarkoba Polda Jatim, AKBP Totok Sumarianto, S.H., M.H., dr. Eriko, dan Suyud Puguh Sunoto, S. Psi, dari BNNP Jatim.
Menurut AKBP Totok Sumarianto, S.H., M.H., Indonesia merupakan lahan yang produktif bagi bandar Narkotika internasional untuk memasok barang haram tersebut, karena letak geografis yang strategis.
Oleh karenanya, lanjut Totok, pihaknya mengharapkan adanya kerjasama antara lembaga kemasyarakatan dan organisasi masyarakat lainnya untuk segera melaporkan kepada pihak berwajib apabila terjadi transaksi narkotika di daerahnya masing-masing.
Pemateri lain, Prof Siswanto, Kanselor Grha Nyopaya, menyebutkan bahwa pengguna narkoba bukanlah penjahat yang harus dikucilkan dan disingkirkan dari lingkungannya.
Maka dengan adanya kerjasama antara Grha Nayopaya dan GIAN diharapkan agar para pecandu narkoba yang merasa dikucilkan akan memiliki rasa percaya diri kembali setalah keluar dari rumah rehabilitasi Grha Nayopaya.
“Dan terpenting adalah mereka tidak lagi kembali ke dunia narkoba,” terangnya.
Pemateri dari BNN Provinsi, Suyud Puguh Sunoto, S.Psi.,dalam bahasannya mengatakan untuk menghindari relaps pasca rehabilitasi, sebisa mungkin pasien tersebut dijauhkan dari lingkungan terdahulu, dengan maksud agar tidak timbul sugesti lagi untuk memakai narkoba.
Menanggapi pembekalan materi tersebut, Isma Hakim Rahmat, sebagai Ketua DPD Kota Surabaya, mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi dan akan melakukan langkah-langkah untuk kerjasama dengan pemerintah terkait, dan juga akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat serta menciptakan Kampung Bersih Narkoba (KBN), di Kota Surabaya. (Red.*)