Puber.com | Gresik – Perjuangan Dewi Anggrahani 37 Th sebagai Keluarga Penerima Manfa’at di Kota Gresik selama hampir 1 Tahun ini,mulai Ada Titik Terang setelah Sulyono Kabid lijamsos dinas sosial Kabupaten Gresik mendatangi langsung dan cek data pengajuan surat Dewi Anggrahani di kantor Desa Yosowilangon Manyar Gresik. Dengan semangat membantu yg betul betul sebagai Pejabat yg melayani Masyarakat di era Gresik Baru ini.
Kita ketahui Dewi Anggrahani adalah Istri Almarhum dr.Hilmi Wahyudi yg meninggal setahun yg lalu dikarenakan PDP Covid.19 sebagai Garda Depan Dokter Covid Gresik di Rs.MWC NU Mabbarot Bungah Gresik dan RS.Fatmamedika Gresik yg tercatat sebagai Anggota IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ) Gresik.
Dewi Anggrahani Kembali memperjuangkan dan Mencari Bantuan Program Keluarga Harapan atau PKH agar dirinya ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaat di Dinsos kabupaten Gresik yg selama 1 tahun ini tak pernah ditanggapi oleh Dinsos Gresik.
Perjuangan Dewi Anggrahani dilakukan menginggat Biaya pendidikan 4 Anaknya yg sampai Hari ini ternyata masih ada Tagihan tunggakan SPP disa’at penerimaan Raport Anak Anaknya kemarin yg belum bisa dibayarnya.
Dan tutur Dewi Anggrahani juga sudah tidak percaya lagi atas janji janji ada Bea Siswa anak anaknya yg katanya ditanggung oleh IDI, Dst.
Dewi Anggrahani dan 4 Anaknya Menempati rumah sederhana di Jl.Madiun 1 No 10 Yosowilangon Gresik dengan Luas 66M².
Sa’at dihubungi awak media melihat dengan mata kepala sendiri bahwa kehidupan Sederhana Dewi Anggrahani (37 Tahun) jauh dari angan angan fikiran kita kalau istri seorang dokter pasti kaya ternyata berbalik 360 Derajat.
” Saya harus berjuang sendiri untuk menghidupi ke Empat Anak Anaknya Richard 16th, Angel 14Th, Felix 11 Th dan sibungsu Icha 9 Th yg Duduk dibangsu SD kelas 4 . Lihat rumah saya Ada Genangan Air, saat hujan itu Atapnya ada yg bocor, padahal sudah dilakukan perbaikan 2 kali, airnya sampai membuat kongslet listrik sehingga Televisipun ikut Rusak,” kata Dewi Anggrahani. Jumat, (16/04/2021).
Banyak yg menduga dengan Kematian suaminya sebagai Dokter covid banyak Uang Santunan yg diterimanya.
Hal ini disangkalnta dengan Tegas, “Demi Allah, Demi Rasulullah uang Jamsostek suami cuma 500rb dan insentif Seorang Dokter Covid 2 bulan hanya dapat 3 jutan dari Dinkes Gresik. semua diluar perhitungannya karena menurutnya suaminya sebagai dokter sejak 2004 atau 16 Tahun lamanya dan besaran insentif dokter covid pun tidak seperti pada kenyataannya malah lebih besar dari seorang perawat yg sampai sa’at ini menjadikan pertanyaan sepanjang hidupnya”, Cerita Dewi Anggrahani.
Imbuhnya, “Alhamdulillah setahun kemarin pendidikan Anak Anak ada yg membantu dari Teman Teman suami”, pungkas Dewi Anggrahani sambil membungkusi usaha Coklat ICHA untuk bisa menyambung kebutuhan hidupnya dan ke 4 Anak Anaknya”.
Dan sa’at awak media berpamitan, “Om Dandani TV ku po’o” Celetuk pinta sikecil cantik icha yg kini Duduk di Bangku SD kelas 4 sa’at ini.
Sa’at awak media bertemu Sulyono Kabid I jamsos Dinas Sosial Gresik bersama Iriana Kepala Desa di kantor desa Jl. Kng Brotonegoro No.1, Yosowilangun, Kec. Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur 61151.
Sulyono mengatakan Akan Kita Kawal Dewi Anggrahani untuk mendapatkan KPH ditahun ini karena sudah memenuhi persyaratamnya sebagai Keluarga Penerima Manfa’at dan yg juga Akan dibantu perbaikan Datanya Oleh Iriana kades Yosowilangon yg berkali kali menyampaikan tak Tega melihat warganya yg ada dalam kesulitan seperti itu dengan ke Empat Anak anaknya Dewi.
Atas kepedulian ini, Gus Umar Efendi Sebagai salah satu Tokoh Spiritualis Gresik akan sampaikan secara langsung kepada Gus Yani selaku Bupati Gresik bahwa Masih Ada seorang pejabat yang masih mendengarkan Suara Rakyat di Gresik Baru dan Memberikan masukan untuk mengadakan Reformasi Birokrasi besar besaran demi memutus mata Rantai pejabat yg selama ini minta dilayani bukan melayani Warga Gresik khususnya di Dinsos, demi Niat Perubahan Gresik Baru.
(Sumber : Pers Releasse kiriman Dr. Hilmi Wahyudi, menaramadinah.com, Red)