Jasa Raharja Sepakat Imbauan untuk Hindari Paket Sehari Study Tour, Anggota DPD RI Lia Istifhama Minta Kendaraan Jangan Asal Kejar Setoran
Surabaya, https://pusatberitarakyat.com/ – Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang dipimpin oleh Filep Wamafma, menggelar rapat bersama Direksi PT Jasa Raharja pada Selasa (4/2).
Dalam pertemuan tersebut, hadir Direktur Utama PT Jasa Raharja, Rivan Achmad Purwantono, yang menyampaikan beberapa hal terkait kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan study tour atau outing class.
Anggota DPD RI, Dr. Lia Istifhama, mengungkapkan keprihatinannya terkait banyaknya kecelakaan yang terjadi pada kegiatan study tour dan outing class, di mana peserta dari provinsi A mengalami kecelakaan saat berada di provinsi B.
“Terkait kecelakaan dalam perjalanan study tour atau outing class, yang mana peserta dari provinsi A mengalami peristiwa di provinsi B, apakah Jasa Raharja juga turut serta melakukan ram check atau berkolaborasi dengan Dishub provinsi untuk pencegahan lebih lanjut?” jelas Lia, yang akrab disapa Ning Lia.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Rivan Achmad Purwantono menyatakan bahwa PT Jasa Raharja masih terlibat dalam pemeriksaan kelaikan kendaraan melalui ram check, baik untuk truk pengangkut maupun bus pariwisata.
Ning Lia menyayangkan terjadinya kecelakaan yang melibatkan kegiatan study tour dan outing class, terutama ketika banyak sekolah yang menyelenggarakan kegiatan dengan rentang waktu satu hari namun mencakup banyak titik lokasi wisata.
“Seharusnya, kegiatan study tour atau outing class yang melibatkan banyak titik lokasi wisata dalam satu hari harus dihindari. Bila perlu, ada sopir cadangan, jadi dua sopir dalam satu trip untuk memastikan keamanan,” tegas Rivan.
Lia Istifhama sangat mengapresiasi imbauan dari Direktur Jasa Raharja tersebut. “Saya sangat sepakat dengan yang disampaikan oleh Bapak Direktur Jasa Raharja agar kegiatan study tour dan outing class mempertimbangkan stamina pengemudi. Penyedia paket study tour jangan sembarangan menempatkan banyak titik lokasi wisata dalam satu hari, apalagi jika hanya ada satu sopir. Hal ini akan membuat peserta kelelahan dan tidak bisa menikmati perjalanan, begitu juga sopir yang juga berisiko kelelahan,” ujar Ning Lia.
Ia menegaskan bahwa perusahaan atau penyedia jasa angkutan dan paket wisata tidak boleh memaksakan diri mencari keuntungan lebih dengan mengorbankan keselamatan dan kesehatan sopir.