Pusatberitarakyat.com | Lamongan – Mendekati Muktamar ke 34 Nahdlatul Ulama 23-25 Desember 2021 di Lampung Sumatra Selatan, sejumlah nama kandidat calon ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mulai bermunculan, seperti KH. Said Aqil Siradj, KH. Yahya Staquf dan yang terakhir adalah KH. Marzuki Mustamar.
Munculnya nama KH. Marzuki Mustamar yang saat ini menjabat sebagai ketua Tanfidhiyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mulai digaungkan dari Kabupaten Lamongan, saat KH. Marzuki Mustamar turun kebawah (turba) dengan agenda konsolidasi bersama empat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU).
Kesempatan konsolidasi dengan PCNU Lamongan, Babat, Gresik dan Bawean di Pondok Pesantren Darul Fiqhi Dusun Ngepung Rejosari Kecamatan deket Kabupaten Lamongan Minggu (31/10)21), digunakan oleh PCNU Lamongan agar Kyai asal Malang tersebut berkenan maju sebagai calon ketua umum PBNU.
Melalui Imam Ghozali, sekretaris PCNU Kabupaten Lamongan yang mengatakan, kami PCNU Lamongan menginginkan kader terbaik Nahdlatul Ulama Jawa Timur yakni KH. Marzuki Mustamar maju sebagai kandidat calon ketua umum PBNU dalam Muktamar NU ke 34 di Lampung Desember mendatang, katanya.
Menurutnya, “Bukan tanpa alasan kami menghendaki sosok Kyai pengasuh pondok pesantren Sabilul Rosyad Kabupaten Malang itu untuk menahkodai PBNU periode mendatang.”
Pasalnya “Dengan berbagai pengalaman, mulai dua periode memimpin PCNU kota Malang dan saat ini menjabat ketua Tanfidhiyah PWNU Jawa Timur, kami meyakini beliau sudah waktunya pegang tongkat kepemimpinan PBNU.”
Imam Ghozali juga mengakui “Seperti kita tahu sendiri, Jawa Timur adalah basis terkuat Nahdlatul Ulama nasional dan Nahdlatul Ulama juga dilahirkan di Jawa Timur tepatnya di kota Surabaya”.
“Belum lagi suksesi PWNU Jatim dalam melaksanakan istighostah qubro di Gelora Deltras Sidorajo saat negara kita rentan perpecahan saat itu akibat dampak dari pilpres,” akunya.
Tentu selain pertimbangan yang sudah kami sampaikan tadi, masih kata Ghozali, pertimbangan lain adalah “Bagaimana kader asal Jawa Timur bisa membawa gerbong Nahdlatul Ulama secara nasional untuk kemaslahatan umat maupun negara dan yang terpenting adalah regenerasi kepemimpinan dalam pengelolahan organisasi sebesar NU .”
“Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, komunikasi internal PCNU se-Jatim, hampir mayoritas teman teman PCNU menghendaki beliau berangkat ke Muktamar sebagai calon ketua umum, dan terpilih sebagai ketua Tanfidhiyah sesuau AD/ART NU, imbuhnya lagi.
Karena itu, “Kita sangat berharap beliau berkenan untuk dicalonkan sebagai ketua umum PBNU periode mendatang oleh PCNU se-Jawa Timur maupun se-Indonesia,” tandasnya. (red.*)