Pemprov Jatim Kian Mendunia, Lia Istifhama: Ini Bukti Ekonomi Daerah Kuat dan Visioner
Surabaya, pusatberitarakyat.com – Komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam meningkatkan ekonomi melalui misi dagang. Usai melakukan misi dagang ke luar negeri, kini Jawa Timur ekspansi ke luar negeri yakni Singapura. Program tersebut diapresiasi oleh Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama. Menurut perempuan yang disapa Ning Lia, langkah strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang terus memperluas misi dagang hingga ke level internasional sangat positif. “Misi dagang ke mancanegara mencerminkan komitmen kuat Pemprov Jatim dalam membuka peluang baru bagi pelaku usaha daerah serta memperluas pasar ekspor,” kata Ning Lia yang beberapa waktu lalu meraih DetikJatim Award 2025 tersebut.
Putri KH Maskur Hasyim itu Lia menambahkan, keberhasilan ini menjadi cerminan nyata dari filosofi “Jatim Bisa” semangat gotong royong yang mendorong daerah terus melangkah maju.
“Ke depan, saya berharap sinergi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan mitra internasional seperti Singapura semakin kuat. Dengan begitu, kesejahteraan masyarakat Jawa Timur akan meningkat secara berkelanjutan,” pungkas Ning Lia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga ke komitmen dengan program RISING Fellowship, yang menjadi momentum penting memperkuat jejaring ekonomi dan investasi global.
“Semangat kolaborasi Jawa Timur ke tingkat internasional. Kunjungan ke Singapura bukan sekadar diplomasi, tetapi juga membuka ruang nyata bagi kerja sama ekonomi hijau, investasi, dan peningkatan SDM,” ujar Lia.
Dalam kunjungan tersebut, Gubernur Khofifah bertemu langsung dengan Menteri Luar Negeri Singapura H.E. Vivian Balakrishnan di The White Label, 101 Jalan Sultan, Singapura. Pertemuan hangat tersebut membahas penguatan kerja sama antara Jawa Timur dan Singapura di berbagai bidang strategis, seperti kredit karbon (carbon credits), pengembangan sumber daya manusia, serta pendidikan.
Khofifah menegaskan bahwa hubungan antara Jawa Timur dan Singapura telah terjalin lama dan terbukti saling menguntungkan. Ia juga menyampaikan optimisme bahwa kerja sama ini akan membuka peluang investasi baru dan memperkuat konektivitas ekonomi kawasan.
“Jawa Timur berkontribusi 14,54 persen terhadap PDB nasional dan menjadi center of gravity ekonomi di Indonesia bagian timur. Kami ingin terus memperluas jejaring internasional agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat,” ujar Khofifah.
Data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) per 5 November 2025 mencatat perekonomian Jawa Timur tumbuh 1,70% (q-to-q), tertinggi di Pulau Jawa. Sementara secara year-on-year (y-o-y), pertumbuhan mencapai 5,22%, mengungguli rata-rata nasional sebesar 5,04%.
Pertumbuhan ekonomi Jatim didorong oleh sektor industri pengolahan, pengadaan listrik dan gas, serta peningkatan ekspor barang dan jasa. Ekspor komoditas seperti perhiasan dan hasil pertanian juga meningkat signifikan. Bahkan, selama periode Januari–September 2025, ekspor Jatim tumbuh 20,23% dengan nilai mencapai USD 3,86 miliar, dan neraca perdagangan surplus USD 1,33 miliar.
Selain itu, program misi dagang antarprovinsi yang digagas Pemprov Jatim juga menunjukkan hasil menggembirakan. Transaksi tertinggi tercatat di Nusa Tenggara Timur sebesar Rp 1,882 triliun rekor tertinggi sepanjang sejarah misi dagang Jatim. Gubernur Khofifah menilai capaian ekonomi ini merupakan hasil kolaborasi seluruh elemen pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. (*)
















