Retret Bela Negara di Kodim 0812 Cetak Guru Garda Terdepan Pembentuk Generasi Emas
LAMONGAN, pusatberitarakyat.com – Sebanyak 84 Guru Aparatur Sipil Negara (ASN) dari tingkat SD dan SMP di Kabupaten Lamongan mengikuti Retret Bela Negara bertema “Membangun Peran dan Kesadaran Bela Negara untuk Indonesia Emas”, Sabtu–Minggu (15–16/11/2025). Kegiatan intensif hasil kolaborasi Kodim 0812 Lamongan dengan Forum Kader Bela Negara (FKBN) ini digelar di Aula Kadet Soewoko dan Lapangan Makodim 0812 Lamongan.
Program dua hari tersebut bertujuan membentuk karakter pendidik yang berjiwa kebangsaan, disiplin, dan berintegritas sebagai garda terdepan dalam membangun generasi emas 2045.
Hari Pertama: Penguatan Kepemimpinan dan Nasionalisme
Kegiatan dibuka dengan upacara resmi yang dipimpin Komandan Kodim 0812 Lamongan. Dalam sambutan Forkopimda, ditegaskan bahwa guru memiliki peran strategis dalam menghadapi tantangan global, terutama ancaman ideologi, narkoba, dan degradasi moral di kalangan pelajar.
Materi pertama disampaikan oleh Brigjen TNI (Purn) Aldian Gondo Kusumo, Dewan Pembina FKBN Kabupaten Lamongan, berjudul “Kepemimpinan yang Berjiwa Bela Negara”. Ia menekankan bahwa kepemimpinan dan bela negara merupakan satu kesatuan yang wajib dimiliki pendidik.
“Guru adalah pemimpin di kelas dan masyarakat. Kepemimpinan berjiwa bela negara berarti memimpin dengan keteladanan dan komitmen terhadap masa depan bangsa,” ujarnya.
Setelah itu, peserta mengikuti praktik Peraturan Baris-Berbaris (PBB) yang dipandu Kapten Kav Sumaji. Latihan ini bertujuan melatih kedisiplinan, kekompakan, dan respons terhadap instruksi.
Pada sesi malam, rangkaian materi inti disampaikan secara berurutan setelah pre-test:
1. “Wawasan Kebangsaan” oleh Dr. Chusnu Yuli, M.Pd, Kepala MPO FKBN Kabupaten Lamongan. Ia memaparkan bentuk ancaman modern seperti perang siber, proxy war, dan infiltrasi budaya.
2. “Pendidik yang Berjiwa Bela Negara” oleh Kapten Arm Yusniady, yang menegaskan pentingnya menanamkan nilai Pancasila dalam setiap proses belajar.
Kegiatan dilanjutkan diskusi kelompok untuk merespons isu-isu pendidikan, termasuk radikalisme, perundungan, dan pelemahan nasionalisme. Hari pertama ditutup dengan post-test dan Apel Malam.
Hari Kedua: Penguatan Fisik, Mental, dan Organisasi
Kegiatan hari kedua diawali Renungan Malam pada pukul 02.00 WIB, mengajak peserta merenungkan peran strategis mereka sebagai pendidik dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Usai senam dan Apel Pagi, para guru mengikuti Fun Game Bela Negara yang dipandu Kapten Inf Agus Suparis. Permainan tim dipilih untuk mengasah kepemimpinan, komunikasi, dan penyelesaian masalah.
Dalam sesi ruangan, perwakilan Kesbangpol memberikan materi “Aturan dan Manfaat Berorganisasi”. Guru diharapkan mampu menjadi bagian dari sistem yang bekerja efektif di sekolah maupun masyarakat.
BNN kemudian memberikan materi “Bahaya Narkoba” yang memaparkan data terbaru peredaran narkoba dan upaya deteksi dini bagi lingkungan sekolah.
Penutupan: Komitmen Mencetak Duta Bela Negara
Kegiatan ditutup dengan Upacara Penutupan dan Foto Bersama. Para peserta menerima Pin dan Sertifikat sebagai tanda kelulusan pelatihan.
Kapten Arm Yusniady sebagai Komandan Latihan mengatakan bahwa 84 guru ini adalah kader pertama dan diharapkan menjadi penggerak di sekolah masing-masing.
“Kami tidak berharap mereka menjadi tentara, tetapi menjadi guru yang tangguh dan bermental bela negara. Mereka adalah duta bela negara di dunia pendidikan,” tegasnya.
Harapan untuk Indonesia Emas 2045
Retret Bela Negara ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat karakter pendidik di tengah meningkatnya tantangan moral dan sosial di sekolah. Dengan pengalaman mental dan fisik yang komprehensif, para guru diharapkan mampu membentuk ruang belajar yang berkarakter, berwawasan kebangsaan, dan berlandaskan Pancasila.
Program ini diharapkan menjadi model yang dapat direplikasi di daerah lain sehingga visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud melalui kontribusi nyata dari ruang-ruang kelas di seluruh Indonesia. (Hen)












