Pusatberitarakyat.com | Lamongan – Tanggungjawab sosial perusahaan (CSR/Corporate Social Responsibility) dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak (minimalisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak positif) terhadap seluruh pemangku kepentingan. Setiap perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menyalurkan CSR, yang ini telah diatur dalam peraturan daerah. CSR biasanya diwujudkan dalam bentuk hibah, bantuan, pemberdayaan sosial, pengembangan usaha, dan sejenisnya.
Untuk memfasilitasi penyaluran CSR perusahaan agar tepat sasaran, efektif, efisien, dan terevaluasi, Senin (13/12) di Pendopo Lokatantra, Pemkab Lamongan bersama 56 perusahaan yang berada di Lamongan melakukan koordinasi forum CSR. Hal tersebut dimaksudkan sebagai bentuk sinergitas CSR untuk akselerasi pembangunan berkelanjutan.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Yes berharap adanya forum ini dapat menjadi wadah perusahaan dan pemerintah daerah untuk dapat menyatukan visi dalam percepatan program pembangunan berkelanjutan.
“Rencananya pada tahun 2022, akan diadakan gerakan bersama dalam rangka penyaluran bantuan dalam bentuk Bulan CSR Lamongan (BCL), sebagai fasilitasi perusahaan yang ingin menyalurkan tanggung jawab sosialnya. Lamongan ini tidak akan berjaya kalau hanya Pemkab sendirian, butuh kolaborasi pentahelix yang salah satu di dalamnya adalah perusahaan. Untuk akselerasi percepatan pembangunan berkelanjutan ini kita mohonkan supaya perusahaan bisa ikut bergandeng tangan mengatasi masalah, seperti tahun ini fokus kami pada kemiskinan ekstrem,” terang Pak Yes.
Ditambahkan Pak Yes, dengan adanya forum CSR selain sebagai bentuk koordinasi dan sinergi ini dapat membantu perusahaan menyalurkan tanggung jawab sosialnya secara tepat sasaran, juga dapat mengatur tertib pelaporan pelaksanaan CSR oleh perusahaan.
“CSR ini bukan pungutan, bukan retribusi, namun tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan adanya koordinasi ini, forum untuk menyatukan visi pembangunan berkelanjutan, diharapkan penyaluran CSR dapat tepat sasaran. Selain itu diharapkan pula setiap tahun ada peningkatan peningkatan program CSR, baik kualitas, kuantitas, maupun jenis dan pelaksanaannya lebih diefektifkan agar mencapai sasaran yang diharapkan,” imbuh Pak Yes.
Disampaikan pula ketua forum pelaksana CSR Lamongan, Sigit Tri Atmoko bahwa pelaksanaan CSR adalah untuk menjawab tantangan pembangunan pendidikan, kesehatan, maupun ekonomi. Berdasarkan data nilai program CSR Lamongan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal tersebut menunjukkan perhatian besar perusahaan di Lamongan untuk membantu pembangunan berkelanjutan.
“Dalam forum ini kita berkumpul untuk mensinkronkan dan menyelaraskan pelaksanaan CSR. Pencanangan BCL ini harapannya dapat menunjukkan kekompakan pelaku usaha di Lamongan dalam pelaksanaan pemberian CSR. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan bapak/ibu punya wilayah tersendiri untuk dibantu, yang jelas harus dilaporkan ke sekretariat CSR (Bappeda Lamongan), agar pelaporannya jelas. Mudah-mudahan dengan adanya forum ini kita lebih kompak dalam program percepatan pembangunan berkelanjutan,” kata Sigit.
Disampaikan pula Kepala Bappeda Lamongan, Suyatmoko, bahwa pihaknya akan memfasilitasi untuk mempermudah penyaluran CSR agar tepat sasaran. “Kami telah memiliki data by name by address yang terkoneksi dengan desa, bapak/ibu bisa mengambil, mengolah, mana yang akan diapresiasi. Kita memberikan usulan prioritas desa, silahkan dari perusahaan dapat digunakan. Kami juga berterima kasih kepada perusahaan yang sudah menyalurkan CSR dengan baik berikut pelaporannya,” tambahnya. (**)