Tragedi Kanjuruan, Pertandingan Arema Vs Persebaya.
Pusatberitarakyat.com | Malang – Sepak bola tanah air kembali berduka, Laga BRI Liga 1 pekan ke-11 antara Arema vs Persebaya yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen pada Sabtu malam (2/10/2022) berakhir ricuh dan merenggut korban jiwa.
Kerusuhan ini dipicu oleh kekalahan Arema melawan Persebaya dengan skor tipis 2-3, sehingga menyebabkan suporter Arema langsung turun ke area lapangan dan mengejar pemain serta tim official Arema.
Melihat situasi mulai tidak kondusif, maka dengan gerak cepat anggota TNI-Polri langsung bergerak mengamankan tim Persebaya untuk dibawa masuk ke ruang ganti.
Akibat kerusuhan yang terjadi ini, banyak korban meninggal dan luka-luka, baik dari pihak suporter maupun dari aparat kepolisian.
Menurut Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta total jumlah korban tewas akibat kerusuhan usai Arema Malang dikalahkan Persebaya Surabaya 2-3 dalam lanjutan kompetisi liga 1 tahun 2022 mencapai 127 orang.
“Total 127 orang meninggal dunia, 2 diantaranya petugas Polisi, 34 orang meninggal di stadion, sisanya meninggal di rumah sakit,”ungkap Kapolda Jatim.
Kemungkinan jumlah korban meninggal dunia bisa bertambah, mengingat saat ini masih ada sekitar 180 orang yang masih dirawat di rumah sakit, baik yang luka serius maupun ringan.
Tragedi Kanjuruan menjadi kerusuhan dengan korban tewas terbesar di Indonesia.Namun secara global jumlah tewas di Stadion Kanjuruan masih kalah dibanding tragedi yang terjadi di Estadio Nacional Disaster.
Dari video yang dikirimkan oleh salah satu narasumber media dilapangan, terlihat banyak korban meninggal yang saat ini berada di RSUD Kanjuruhan dan RS Wava Husada Kepanjen.
Menurut informasi yang didapat, hingga berita ini diturunkan, terdapat lebih dari 127 korban meninggal dari suporter, dan 2 anggota kepolisian BKO dari Tulungagung dan Trenggalek.Dan sekitar 34 orang meninggal di stadion, serta kurang lebih 150 orang mengalami luka-luka yang diakibatkan terinjak-injak oleh suporter lain karena berebut keluar dari stadion.
Kerugian material adalah 2 rantis (kendaraan taktis) serta pagar stadion rusak berat. (red.*)