Pusatberitarakyat.com | Lamongan – RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan belum memiliki Bank Darah Rumah Sakit (BDRS). Pengambilan darah ke Palang Merah Indonesia (PMI) dilakukan secara mandiri oleh keluarga pasien.
Jarak dari RSUD Ngimbang ke PMI adalah sekitar 40-70 KM. Dibutuhkan waktu sekitar 3-5 jam untuk memperoleh darah dari PMI. Sarana tranportasi publik terutama pada malam hari minim. Hal ini menyebabkan ketidakpastian pelayanan darah bagi pasien dan keluarga. Kondisi tersebut akhirnya menjadi peluang komersil lahirnya calo transportasi darah.
ODO (Ojek Darah Online) merupakan inovasi yang dibuat oleh RSUD Ngimbang Kabupaten Lamongan untuk mengatasi permasalahan transportasi dan distribusi darah di RSUD Ngimbang sekaligus memberantas percaloan transportasi darah.
Yang menjadi unik adalah inovasi ODO melibatkan pemberdayaan masyarakat lokal, yaitu Paguyuban Ojek Terminal Ngimbang dalam proses distibusi darah dengan kendali di bawah RSUD Ngimbang.
Direktur RSUD Ngimbang dr. Aini Mas’idha, Menuturkan, “ODO tidak mengenal batasan jarak pengambilan. Dengan komitmen tinggi, petugas ODO siaga 24 jam. Keluarga pasien cukup menunggu di rumah sakit karena tidak dilibatkan dalam proses distribusi darah. Harga yang pasti dan sistem pembayaran yang resmi memberikan kepastian pelayanan darah sehingga proses distribusi darah lebih cepat.”
“Sesuai dengan moto RSUD Ngimbang, yaitu CEPAT TERASA (Cepat, Tepat, Akurat, dan Bersahabat), inovasi ODO menawarkan pelayanan yang bisa langsung dinikmati oleh pasien dan keluarga,” Tutup dr. Aini Mas’idha.
Bersama ODO, pengambilan darah terasa lebih mudah. (**)