Kemnaker RI Masifkan Seleknas Magang Ke Jepang, DPD RI Lia Istifhama: Multiplier Manfaat
Ponorogo, https://pusatberitarakyat.com/ – Seperti diketahui, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia telah bekerja sama dengan International Manpower Development Organization Japan (IM Japan) untuk melaksanakan penyelenggaraan seleksi nasional (seleknas) Magang Jepang beberapa tahun terakhir. Terbaru, seleknas dilangsungkan pada Desember 2024, tepatnya pada 16-18 Desember dengan pelaksana yang ditunjuk adalah Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Ponorogo.
Seleknas pemagangan Jepang Jalur Negeri (IM) tersebut berlangsung di Aula Kampus INSURI Ponorogo dengan dihadiri para pejabat terkait. Mulai dari Sub Koordinator Penyelenggaraan Pemagangan Luar Negeri Kemnaker Sutarno yang membuka acara tersebut, anggota Komite III DPD RI Lia Istifhama, Ketua DPRD Ponorogo Dwi Agus Prayitno, Ketua PW GP Ansor Jatim Gus Musaffa Safril, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Ponorogo Suko Kartono, Ketua Tanfidziyah PCNU Ponorogo, Ketua PC GP Ansor Ponorogo Muhammad Ilham, dan tentunya utusan IM Japan.
“Kesempatan terbuka lebar bagi angkatan kerja yang ingin magang ke Jepang melalui kerjasama antara Kemnaker dengan IM Japan. Program magang berbeda dengan bekerja. Mereka di Jepang belajar di perusahaan, tetapi sudah mendapatkan uang saku dan berhak atas tunjangan usaha setelah menyelesaikan masa magang. Setelah menyelesaikan kontrak, pemagang akan mendapatkan sertifikat keahlian dari perusahaan Jepang,’’ jelas Sutarno saat itu.
Sedangkan secara terpisah, senator cantik ning Lia, menyebut seleknas tersebut sebagai program multiplier manfaat.
“Kebetulan, saya hadir dan menjadi saksi secara langsung semangat para peserta seleknas dan kesungguhan komitmen sahabat Ansor mengawal program mulia Kemnaker RI dan IM Japan tersebut. Ini adalah oase kebaikan yang harus terjaga,” jelasnya, 30/12/24.
“Program ini bukan hanya mengangkat derajat ekonomi masyarakat, tapi juga hanya bersifat entry barrier yang bertujuan penghadang potensi tenaga kerja asing yang semestinya bisa diisi oleh anak negeri. Terlebih jika mereka sudah mendapatkan skill saat mengikuti kegiatan magang di Jepang misalnya, maka ini menjadi bekal mereka untuk menjadi mentor untuk adek-adeknya agar sama-sama memiliki sharing knowledge,” jelasnya.
“Selain itu, bagi peserta magang yang kemudian dipekerjakan di Jepang jika saat magang menunjukkan prestasi signifikan, akan menjadi pahlawan devisa untuk negeri ini. Jadi multiplier manfaatnya akan dirasakan, mulai dari entry barrier tenaga kerja asing, hingga meningkatnya potensi pahlawan devisa.”
Sebagai informasi, seleknas peserta magang ke Jepang menjalani tes kesamaptaan, seperti: tes fisik, mental, disiplin (FMD) dan matematika; interview; serta tes Bahasa Jepang. Selain itu, mereka masih harus mengikuti diklat, menempuh tes lanjutan, medical check up, serta menjalani pelatihan di daerah dan pusat sebelum magang di Jepang. Tatkala pendaftar lolos mengikuti serangkaian seleksi ketat dan rampung menjalani dua kali pelatihan selama empat bulan, hampir pasti berangkat magang ke Jepang.