Konsolidasi FKBN Pusat ke Daerah dalam Rangka Sinergitas Pengembangan Program Pupuk Organik.
Lamongan – Konsolidasi FKBN Pusat ke Bakorda FKBN Lamongan dalam rangka sinergitas program pupuk organik di Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Selasa, (20/06/2023).
Hadir bersama Kepala Badan Koordinator Pusat Angga Rahadian Tirtawijaya dan Forum Kader Bela Negara Badan Koordinator Daerah Wonogiri diwakili Rudi Sinduwardana kebetulan Direktur Badan Usaha Milik Desa Pare dan Murwoto Pengurus FKBN Wonogiri kebetulan Direktur Badan Usaha Milik Desa Selomakmur, serta Anggota FKBN Bakorda Kabupaten Lamongan.
Pertanian adalah salah satu sektor penting dan fundamental bagi bangsa. akibat perang rusia Ukraina sampai ke Indonesia, harga pupuk melonjak. Melonjaknya harga pupuk, sebab mayoritas suplai bahan pupuk di Indonesia berasal dari negara yang tengah berkonflik tersebut. Rantai pasok yang terganggu, sehingga menyebabkan harga pupuk naik signifikan.
Akibat invasi Rusia ke Ukraina terjadi kenaikan sebesar 242% pada 25 Maret 2022, Bahkan sampai saat ini kenaikan harga masih berlanjut. Melihat kondisi itu, di tahun 2023 ini harusnya menjadi refleksi kesadaran semua petani untuk kebangkitan agro organik di Indonesia. Baik pertanian maupun perikanan, dan penggunaan terapan ilmu organik itu bisa juga diterapkan di sektor peternakan dan perkebunan.
Untuk itu, FKBN Pusat (Bakorpus) tergerak untuk konsolidasi ke Bakorda FKBN Lamongan dan tuban dalam rangka sinergitas pengembangan program pupuk organik.
Desa Sumurgenuk Babat sudah menerapkan sejak tahun 1980 dan bisa diakui sebagai sentra pertanian organik di Kabupaten Lamongan. Sejak tahun 80an, Beliau, Bapak drs. Mustain S.Pd sudah memulai membuat dan menerapkan penggunaan organik di lahan pertanian miliknya sendiri, dengan melakukan berbagai uji coba dan membuktikan kepada masyarakat sekitar desanya bahwa pupuk organik sangat baik bagi lahan sawah dan juga hasil pertaniannya.
Abah mustain panggilan akrabnya dapat dikatakan sebagai salah satu tokoh masyarakat, pelaku organik, aktivis pertanian lamongan, yang menjadi bahan rujukan, diskusi dan belajar dari berbagai petani di beberapa wilayah di Indonesia. Bukan hanya petani di Kabupaten Lamongan, atau sekitar jatim, bahkan pernah menularkan ilmu dan wawasannya untuk beberapa petani di jabar dan di jateng yang diikuti juga oleh petani luar pulau saat diadakannya seminar pelatihan organik di sana.
Abah mustain mendukung sepenuhnya rencana pengembangan sektor pertanian organik ini dan mendoakan supaya program pupuk organik bisa berjalan dengan lancar.
“Sejak tahun 80-an sudah membuat dan menerapkan sistem pertanian organik. Penelitian itu buat dan tetapkan di lahan sendiri saat itu, dan sampai sekarang. Alhamdulillah hasilnya baik jika kita paham cara dan bagaimana penerapannya yang benar. Ilmu tentang Organik ini turun temurun dan juga saya kembangkan sendiri dengan banyak penelitian. Banyak juga petani, kelompok tani atau santri dari berbagai pondok. Sejak dulu sering kali di undang untuk menjadi narasumber di pelatihan pertanian organik di berbagai daerah,” ungkap pak mustain. Selasa (20/06/2023).
Bakorpus FKBN, Angga Rahardian Tirtawijaya meminta semua pihak semakin kreatif dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk menyiasati ketersediaan pupuk bersubsidi. Sebagai salah satu solusi terbaik, perlu dilakukan pengembangan pupuk organik sebagai alternatif pengganti pupuk kimia.
“Keuntungan penggunaan pupuk organik bisa diterapkan di semua sektor, baik pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan. Kita buat sendiri dengan bahan dari alam, lingkungan sekitar. Biayanya juga ekonomis serta aman bagi manusia dan alam, tanah karena tidak mengandung bahan kimia. Saatnya para petani sadar akan pentingnya penerapan organik, apalagi sekarang pupuk langka dan mahal. Kita harus bisa berdaya dan membuat pupuk organik kita sendiri, baik itu pupuk organik, probiotik, nutrisi, obat penangkal hama, dan juga mikroba,” terang Angga Rahardian Tirtawijaya.
Ditambahkan olehnya, “Pertanian adalah sektor utama, apalagi bangsa kita ini kaya akan sumber daya alam. Sudah saatnya kita para petani, belajar membuat pupuk sendiri dan lebih berdaya, berdiri di kaki sendiri menuju kemandirian ketahanan pangan nasional yang hakiki seperti yang sudah diajarkan para leluhur, nenek moyang kita, hal ini juga diidamkan para pendahulu bangsa ini sejak dulu kala,” tuturnya.
Bakorpus FKBN juga menyampaikan rencana awal bulan juli nanti di laksanakan uji coba tahap ke dua penanaman Pupuk organik di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Saat pertemuan di tuban, angga rahadian tirtawijaya juga menyampaikan rencana pelantikan Bakorda Se-Kabupaten/Kota FKBN dan Bakorwil Jawa Timur yang rencananya dilaksanakan bulan agustus 2023 agar disiapkan dengan matang. (F2)