Pusatberitarakyat.com | Lamongan – Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Muhammad Mukhlis mengajak kadernya bersinergi dengan Pemerintahan Desa untuk membangun kemandirian organisasi.
Hal itu disampaikan dalam pidatonya usai dilantik sebagai Ketua PAC Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Babat, masa khidmat 2021 – 2023, di Mahkota Cafe & Resto, Jl Jombang, Kecamatan Babat, Minggu (21/11/2021).
Menurutnya, Gerakan Pemuda Ansor kedepan tidak hanya menjaga keberlangsungan dakwah Ahlussunnah Waljamaah Annahdliyah saja.
Tetapi, juga harus menjadi organisasi yang mandiri dan bisa memberikan manfaat terhadap anggota itu sendiri dan masyarakat sekitar melalui program kerja ranting Ansor maupun pemerintahan desa.
Sinergi antara gerakan pemuda Ansor dengan pemerintahan desa ke depannya harus terjalin untuk membangun kemandirian organisasi baik melalui sektor pemberdayaan ataupun sektor lain.
“Kebetulan kami juga undang para Kades di acara pelantikan ini, harapannya nanti ranting Ansor yang ada di desa bisa bersinergi dengan pemerintahan desa dalam melaksanakan programnya,” kata Muhammad Mukhlis, Minggu (21/11/2021).
Dalam acara tersebut, PAC Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Babat, Lamongan, juga membubuhkan tanda tangan dukungan untuk Densus 88 Antiteror Polri memberantas aksi Terorisme dan Radikalisme.
Ratusan kader Gerakan Pemuda Ansor dan Banser bertanda tangan pada banner berukuran 2 meter persegi sebagai bentuk dukungan terhadap pasukan elit Kepolisian Republik Indonesia tersebut
Sejumlah tokoh NU, diantaranya Rais Syuriah PCNU Babat, KH Mustaqim, Ketua Tanfidziyah PCNU Babat, KH Agus Ma’mun, dan para tokoh pemuda yang hadir ikut serta menandatangani dukungan terhadap Densus 88 Antiteror.
Ketua PC Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Lamongan, Muhammad Masyhur mengatakan, apa yang dilakukan Densus 88 Antiteror Polri salah satunya untuk memberikan rasa aman bagi setiap warga.
“Kami setuju Densus 88 melakukan langkah tegas terhadap kelompok atau pribadi yang terindikasi melakukan radikalisme atau ekstrimisme di Indonesia,” kata Muhammad Masyhur, kepada awak media, Minggu (22/11/2021).
Menurutnya, Indonesia merupakan negara aman sehingga jangan sampai terjadi konflik gara -gara gerakan provokasi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan negara ini.
“Radikalisme atau ekstrimisme yang dapat mengarah atau dapat menganggu negara kesatuan ini tidak boleh terjadi,” ujarnya.(mys.)