Pusatberitarakyat.com | Lamongan – Gelombang Demonstrasi yang diinisiasi oleh Mahasiswa se-Indonesia pada tanggal 11 April 2022 ternyata tidak hanya terjadi di Pusat namun juga di tingkat Kabupaten Lamongan.
Sore ini, Bertempat di Alun-alun Kabupaten Lamongan, Gerakan Mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Lamongan mengadakan Press Release dan Pernyataan Sikap Terhadap Isu Isu yang berkembang di Masyarakat, Baik Nasional maupun Regional.
“Aliansi ini terdiri dari berbagai elemen, yakni BEM Universitas Islam Lamongan, Universitas Billfath, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al-Fattah dan Institut Pesantren Sunan Drajat,” Ungkap Febri, ketua BEM Unisla.
Dilanjutkan olehnya, Terdapat Beberapa Tuntutan yang mereka bawa pada Konferensi Pers kali ini sebagaimana tertuang dalam Kajian Landasan Aksi Aliansi BEM Lamongan, yaitu :
1. Menuntut Presiden Jokowi untuk mengeluarkan pernyataan tegas bahwa tidak akan ada wacana penundaan pemilu dan/atau perpanjang masa jabatan Presiden.
2. Turunkan harga Bahan Bakar Minyak.
3. Turunkan Pajak Pertambahan Nilai.
4. Menuntut Bupati dan Wakil Bupati menuntaskan Persoalan Infrastruktur Jalan, Jembatan dan Irigasi yang ada di Kabupaten Lamongan.
5. Apabila Pemerintah menghiraukan atas pernyataan diatas maka Gerakan massif akan terjadi dan akan dirasakan oleh Pemerintah.
“Konferensi Pers kali ini sebagaimana tertuang dalam Kajian Landasan Aksi Aliansi BEM Lamongan, Ada 5 Point inti yang kami sampaikan di atas,” Terang Ramadhan dari BEM Universitas Billfath.
Kegiatan ini dibuka dengan Sambutan dan Penyampaian Statemen oleh Perwakilan dari Masing-masing Elemen Mahasiswa dari Aliansi BEM Lamongan serta berjalan dengan Damai dan Lancar dengan pengawalan dari Aparatur Kepolisian Negara. (*)